masukkan script iklan disini
![]() |
| Sekretaris LSM Catur, Frans Mangguali |
TANA TORAJA, DATATERKINI.ID — Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Control Analisa Temuan Rakyat (CATUR), Fransiskus Mangguali, melontarkan pernyataan keras terkait sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Tana Toraja yang dinilai gagal total mencapai progres menjelang akhir tahun anggaran.
CATUR menilai situasi ini sebagai bukti telanjang lemahnya pengawasan, buruknya manajemen kerja, dan tidak adanya keseriusan PPK maupun rekanan dalam menjalankan amanah negara.
Frans menegaskan bahwa keterlambatan progres proyek bukan lagi sekadar masalah teknis, tetapi sudah mengarah pada indikasi ketidakmampuan, pembiaran, bahkan dugaan ketidakjujuran dari pihak-pihak yang diberi mandat untuk bekerja.
“Bupati jangan hanya percaya laporan manis yang dibuat di meja rapat. Lihat fakta di lapangan! Banyak proyek terbengkalai, stagnan, dan jauh dari target. CATUR mendesak Bupati Zadrak Tombeq untuk tidak lagi bersikap pasif. PPK dan rekanan harus dipanggil, ditekan, dan dimintai pertanggungjawaban penuh. Jangan biarkan rakyat jadi korban akibat kelalaian mereka,” tegas Frans.
CATUR menyebut telah menerima banjir laporan masyarakat dari berbagai kecamatan terkait lambannya pekerjaan, mulai dari pembangunan jalan, fasilitas publik, hingga proyek fisik lain yang nyaris tidak menunjukkan perkembangan.
Menurut Frans, apabila hingga batas akhir tahun proyek-proyek ini tetap tidak bergerak, maka bukan saja uang negara terancam hilang, tetapi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah akan hancur semakin dalam.
“CATUR memperingatkan keras: hentikan permainan anggaran! Jangan ada proyek dipaksakan selesai dengan kualitas buruk hanya demi mengejar waktu. Jika ada indikasi penyimpangan, kami pastikan tidak akan tinggal diam. CATUR siap melayangkan laporan resmi ke aparat penegak hukum. Siapapun yang bermain curang harus diseret!” tegasnya lagi.
(Red)


